=======================================
.
Oke sesuai janji Bubu tadi siang, mau kasih review parenting dari film Mummy yang mulai ditayangkan hari ini. Ohya kali ini Bubu nonton bareng Baba untuk menemani Ayah Candra.
😍.
Film ini diawali oleh Nick, Tentara AD yang melakukan penyelidikan. Dan karena kecerobohannya dia mengeluarkan sebuah makam mumi yang dikutuk. Selanjutnya lihat sendiri deh ya di sana. Hahaha..
😝.
Yang akan Bubu bahas bukan jalan filmnya, tapi nilai parenting yang menyedihkan dalam film ini. Apakah itu? Penasaran? Lanjut baca ya kakak…
😘.
Dalam film itu, mumi utamanya adalah seorang putri bernama Ahmanet, dia wanita lho ya, pemerannya mirip Jupe, kasih bocoran dikit biar ntar gak kaget. Hehehe. Ahmanet direncanakan untuk menjadi pewaris tahta Ayahnya. Ia dididik menjadi seorang pemimpin yang kejam tanpa ampun. Dan Ahmanet tumbuh dewasa menjadi seorang wanita yang kejam dan tangguh, serta egois.
😖.
Hingga akhirnya ternyata dia memiliki adik laki-laki, otomatis adiknya ini lah yang akan menjadi pewaris tahta kerajaan. Karena Ahmanet dididik tanpa kemampuan manajemen emosi yang baik, ditambah dia dituntut untuk kejam dan egois, tentu saja Ahmanet menjadi sangat gusar.
😨.
Taukah Anda apa yang terjadi selanjutnya?
😱.
Ahmanet bersekutu dengan Setan kemudian membunuh Ayah dan adik lelakinya. Atas tindakannya ini dia dimumikan hidup-hidup. Kasihan sekali Ahmanet, karena kurang tepat pola pengasuhannya dia menjadi seperti ini.
😭.
Saat dia ditanya, kenapa dia membunuh Ayahnya? Jawabannya sungguh membuat saya sedih. “Aku sangat mencintai Ayahku, tapi dia tidak mencintaiku (saat itu juga preview betapa Ayahnya bahagian menggendong adik laki-lakinya).”
😭😭😭😭😭.
Kasus seperti ini sering sekali terjadi dimana terdapat miss communication antara orangtua dan anak, terutama setelah si adik lahir.
😣.
Orangtua merasa si kakak sudah pasti tau kalau mereka tetap mencintainya walau punya adik dan si kakak pasti akan paham posisinya sudah menjadi kakak.
😒.
Hellllooooooowww..
😠.
Ketika seorang anak menjadi kakak bukan berarti dia sudah berubah menjadi dewasa lho, mereka tetap anak-anak yang butuh limpahan cinta dari kedua orangtuanya, apalagi jika masih batita, mereka belum paham konsep berbagi mainan apalagi kasih sayang.
💔.
Mungkin Ahmanet juga merasa cintanya pada ayahnya dikhianati dengan hadirnya seorang adik laki-laki pada keluarga mereka.
💥.
Itu mungkin juga terjadi pada anak-anak kita. Dan saya pun sampai sekarang masih sangat ingat bagaimana rasanya cemburu pada saudara saya, saat itu saya masih berusia lima tahun, dan sakitnya masih terasa jika saya memunculkan innerchild saya.
👶.
Dan ditambah dengan manajemen emosi yang buruk, Ahmanet mengambil jalan pintas untuk menyelesaikan masalahnya.
📛.
Ternyata itu adalah jalan yang sangat salah dan malah membuat Ahmanet terkurung dalam peti selama 5000 tahun. Hanya karena manajemen emosi yang buruk, dia merusak masa depannya sendiri.
😲😱.
Jadi pelajaran yang perlu kita kasih garis tebal dari film Mummy 2017 adalah :
1. Anak selalu butuh kepastian bahwa dia selalu dicintai apapun yang terjadi
💑2. Anak sangat perlu dididik untuk mampu mengendalikan diri dan emosinya.
😡😭K.
Kalau untuk filmnya sih, menurut saya masih lebih bagus film Mummy jadul, horornya lebih dapet, hehehe.
.
Biasanya ada yang nanya, kenapa review atau ambil pelajaran dari film Hollywood?
😌.
Jadi saya jawab sekalian disini ya, karena saya berusaha untuk belajar dari semua hal, bahkan jika seorang (maaf) pelacur memberi saya nasehat dan ternyata nasehatnya itu memang benar, maka saya akan menerimanya. Saya bukan melihat dari siapa yang menyampaikan, tapi apa yang disampaikan.
😉.
Dari Bubu Baba dan Kak Candra Adhi Wibowo
untuk Keluarga Hebat Indonesia
.
Salam Hebat Penuh Semangat
😎
0 comments:
Post a Comment