★★★★★★★★★★★★★★★★★
.
.
.
Belajar Parenting dari Tinkerbell
.

Siapa yg barusan nonton Tinkerbell?
.
Tinkerbell, peri baru yang memiliki bakat pengrajin, tokok kesukaan Bubu Baba ini.. Bubu doank sih sebenarnya.. Baba biasa aja..
.
Pada film ini, karena ingin sekali pergi ke daratan utama, Tinkerbell ingin menguasai bakat dari kelompok peri lain. Apalagi Fidia menganggap bakat Tingkerbell payah. Makin kecewalah dia, dan makin berambisi untuk merubah bakatnya.
.
Berkali2 melakukan percobaan gagal, hingga dia bertemu Terrance, penjaga debu pixie, yang membuat dia sadar bahwa setiap bakat itu istimewa.
.
Akhirnya Tinkerbell menerima dirinya sendiri, menerima semua kehebatan atas dirinya yang sebenarnya, kemudian mengoptimalkannya, mengelola dengan cara yang luar biasa. Hingga akhirnya dia menjadi sesosok peri yang berjasa. Peri pengrajin yang diremehkan itu kini menjadi yg terbaik.
.

Belajar dari kisah Tinkerbell, sebagai orangtua, beberapa dari kita mungkin masih ngiri dengan bakat anak lain. Anaknya teman A udah pinter bahasa inggris, Anaknya teman B udah pinter matematika, Anaknya teman C udah pinter menulis. Anak gue?
.
Setiap anak lahir dengan kemampuan yang spesial. Setiap anak itu istimewa. Setiap anak itu HEBAT. Tapi mereka butuh pengelola kehebatan mereka, yaitu kita para orangtua..
.
Anak kita mungkin bukan ahli bahasa inggris.
Anak kita mungkin bukan ahli matematika.
Anak kita mungkin bukan ahli membaca.
.
Anak kita mungkin Susi Susanti yang selanjutnya, atau lebih hebat.
Anak kita mungkin Chef Juna yang berikutnya, atau lebih hebat.
Anak kita mungkin Leonardo Da Vinci era modern, atau mungkin lebih luar biasa.
Atau anak kita adalah calon presiden Indonesia di masa depan yang mampu membawa Indonesia menjadi negara yang lebih baiiiik lagi.
.
Setiap anak bisa sukses dengan mengoptimalkan kemampuan mereka Bun.
Jangan membandingkan anak kita dengan anak lain. Karena anak kita tidak ada duanya.
.
Begitupun anak saya, anak saya Baba, spesial, satu2nya, Tuhan memberinya kemampuan spesial dalam bidang analisa data.
Dia mungkin tidak bisa membaca dengan baik. Dia mungkin tidak bisa menulis dengan rapi. Tapi dia memiliki kepekaan sosial dan kemampuan menganalisa sesuatu. Saya, bundanya, sangat bangga akan bakatnya ini.
.
Ayo, kenali kemampuan tersembunyi anak..
Bantu mereka mengoptimalkannya..
Bantu mereka mengelola itu semua..
Kemudian katakan,
»»» Nak, Bunda sangat bangga padamu, Bunda mencintaimu, kamu sangat berharga. Bunda sangat bahagia. «««
.
Kebahagiaan dari orangtuanya adalah kekuatan terbesar bagi anak.
Karena sejatinya setiap anak selalu ingin membahagiakan orangtuanya..
.
Bubu Baba
Untuk Keluarga Hebat Indonesia






0 comments:
Post a Comment